FILSAFAT JAWI :" 5 Prinsip HiduP".

1. Aja kagetan, aja gumunan dan aja dumeh

Artinya kira-kira jangan kagetan, jangan heran dan jangan mentang-mentang.
Inti ajaran ini bermaksud untuk menanamkan sikap sabar, tenang, dan tidak sombong. Bila orang ingin berhasil dalam kehidupan bermasyarakat, keyakinan pada diri sendiri harus dipupuk dan dibina. Jangan sombong saat sedang diamanahi jabatan tertentu

2. Hormat kalawan gusti, guru, ratu lan wong atuwa karo

Artinya hormat pada tuhan, guru, pemerintah dan kedua orang tua.?
Ratu di sini dipakai sebagai lambang pemerintahan dan negara. Hal ini mengandung pengertian bahwa manusia di negaranya tidak mengabdi pada perorangan, melainkan pada nusa dan bangsa.
Sedangkan wong atuwa karo artinya tidak hanya kedua orangtua kandung. Pada mertua dan saudara tua pun harus berbakti.

3. Sa-Sa-Sa

Sa-sa-sa atau 'tiga sa' Sabar Atine, Saleh Pikolahe, Sareh Tumindake. Artinya kira-kira selalu sabar, selalu saleh dan taat beragama, dan selalu bersikap bijaksana.

4. Mikul dhuwur mendhem jero

Mikul dhuwur mendhem jero artinya menjunjung tinggi-tinggi, membenam dalam-dalam. Peribahasa ini mengajarkan cara anak berbakti pada orang tuanya. Seorang anak harus menjaga benar-benar nama baik orang tua, serta jasa-jasanya pada negara. Harus dijaga dan jangan sampai menodainya.
Sebaliknya jika ada kesalahan orangtua, anak tak perlu mengungkit-ungkitnya. Lebih elok jika dimaafkan. Anak juga harus memperlakukan orang tua dengan baik semasa hidup dan ketika sudah meninggal.

5. Sugih tanpa bandha

Pepatah ini lengkapnya berbunyi Sugih tanpa bandha, nglurug tanpa bala, digdaya tanpa aji dan menang tanpa ngasorake. Artinya kaya tanpa kekayaan, menyerbu tanpa bala tentara, kuat perkasa tapi ajian, menang tanpa ada yang merasa dikalahkan.
Sugih tanpa bandha juga berarti segala perbuatan manusia didasarkan atas keikhlasan batin tanpa pamrih. Nglurug tanpa bala bisa diartikan merasa diri berharga bukan karena ditakuti, disegani melainkan karena kemampuan untuk setia pada apa yang kita yakini.
Digdaya tanpa aji, menang tanpa ngasorake berarti seseorang menjadi perkasa, menjadi pemenang, menjadi raja bukan karena punya kesaktian atau kekuatan tempur luar biasa. Tetapi memiliki kemampuan untuk memelihara ketentraman dan kedamaian hidup.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

LATIHAN SOAL-SOAL AGAMA KATOLIK KELAS X

SOAL-SOAL LATIHAN UTS KELAS XII SEM GASAL TAHUN 2013

SOAL-SOAL LATIHAN UTS KELAS XI SEM GASAL 2013