Materi UHT 2 Kelas XI
TUGAS-TUGAS
GEREJA
•
Gereja memiliki 5 tugas pokok:
1.
Menguduskan (Lyturgia)
2.
Mewartakan (Kerygma)
3.
Membina persekutuan (Koinonia)
4.
Memberi kesaksian (Martyria)
5.
Melayanai (Diakonia)
GEREJA YANG MENGUDUSKAN
(LITURGIA)
(LITURGIA)
Allah adalah Kudus, bahkan disebut “Mahakudus”. Allah
yang Kudus memanggil manusia supaya menjadi kudus.
“Kuduslah kamu, sebab Aku Tuhan, AllahMu, Kudus” (Im
19:2b).
•
Gereja memiliki imamat umum dan imamat
jabatan dengan cara khasnya masing-masing mengambil bagian dalam satu imamat
Kristus.
•
Imamat Umum : melaksanakan tugas
pengudusan antara laindengan berdoa, menyambut sakramen-sakramen, memberi
kesaksian hidup, pengingkaran diri, melaksanakan cinta kasih secara aktif dan
kreatif.
•
Imamat Jabatan : membentuk, memimpin
umat, memberikan pelayanan sakramen-sakramen.
•
Jadi seluruh Gereja diberi bagian dalam
imamat Kristus untuk melakukan suatu ibadat rohani demi kemuliaan Allah dan
keselamatan manusia.
•
Ibadat Rohani adalah: setiap ibadat yang
dilakukan dalam Roh oleh setiap orang kristen.
•
(Rm 12:1) “Persembahkanlah tubuhmu
sebagai kurban hidup, suci dan berkenan kepada Allah. Itulah ibadat rohani yang
sejati.
•
LG menandaskan: semua kegiatan mereka,
doa dan usaha kerasulan hidup suami istri dalam keluarga, kegiatan sehari-hari,
dan rekreasi jiwa raga, jika dilakukan dalam Roh, bahkan kesulitan hidup bila
diderita dengan sabar, menjadi kurban Rohani yang dapat diterima Allah dengan
perantaraan Yesus Kristus (bdk.1 Ptr 2:5)
•
Dalam perayaan Ekaristi kurban ini
dipersembahkan dengan sangat hikmat kepada Bapa, bersama dengan persembahan
Tubuh Tuhan. (LG art.34).
•
Bentuk-bentuk pengudusan yang dilakukan
dalam Gereja antara lain:
•
Doa dan doa resmi Gereja (Liturgia)
•
Perayaan Sakramen-sakramen.
•
Perayaan sakramentali, devosi, dsb.
DOA
DAN IBADAT
•
Doa dan ibadat merupakan salah satu
tugas Gereja untuk menguduskan umatNya dan umat manusia.
•
Doa dibagi menjadi 2 bagian: doa biasa
dan doa resmi Gereja.
DOA
BIASA
•
Doa berarti berbicara dengan Tuhan
secara pribadi.
•
Doa juga merupakan ungkapan iman secara
pribadi dan bersama-sama.
•
Doa merupakan dialog yang bersifat
pribadi antara manusia dan Tuhan dalam hidup yang nyata.
•
Bagi umat kristiani dialog ini terjadi
di dalam Yesus Kristus, sebab Dialah satu-satunya jalan dan perantara kita dalm
berkomunikasi dengan Allah.
Singkatnya:
•
Doa selalu merupakan bentuk komunikasi
antara manusia dan Tuhan.
•
Komunikasi ini dalam bentuk
batin(meditasi) atau lisan (doa vokal).
•
Dalam doa-doa itu
diungkapkan”kebesaran”(kedaulatan-keabsolutan) Tuhan dan ketergantungan manusia
pada Tuhan.
Fungsi
Doa
- Mengkomunikasikan diri kita kepada Allah.
- Mempersatukan diri kita dengan Tuhan
- Mengungkapakan cinta, kepercayaan, dan harapan kita kepada Tuhan
- Membuat diri kita melihat dimensi baru dari hidup dan karya kita, sehingga menyebabkan kita melihat hidup, perjuangan dan karya kita dengan mata iman.
- Mengangkat setiap karya kita menjadi karya yang bersifat apostolis atau merasul.
Syarat
dan Cara Doa yang baik
- Syarat Doa yg baik:
- Didoakan dengan hati
- Berakar dan bertolak dari pengalaman hidup
- Diucapkan dengan rendah hati
- Cara Doa yang baik:
- Berdoa secara batiniah (“Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke kamar ....” (lih Mat 6:5-6))
- Berdoa dengan cara sederhana dan jujur. (“Lagi pula dalam doamu janganlah kamu bertele-tele ...”(lih Mat 6:7))
Doa
Resmi Gereja
•
Doa kelompok yang resmi disebut IBADAT
atau LITURGI.
•
Yang pokok bukan sifat resmi atau
kebersamaan, melainkan kesatuan Gereja dengan Kristus dalam doa.
•
Oleh karena itu liturgi tidak hanya
merupakan kegiatan suci yang sangat
istimewa tetapi merupakan wahana utama untuk mengantar umat Kristiani kedalam
persatuan pribadi dengan Kristus (Sacrosanctum Consilium, Art 7)
•
Liturgi merupakan perayaan iman.
SAKRAMEN-SAKRAMEN
GEREJA
•
Arti dan makna SAKRAMEN:
1.
Sakramen adalah lambang atau simbol.
2.
Sakramen-sakramen mengungkapkan Karya
Tuhan yang menyelamatkan.
3.
Sakramen-sakramen meningkatkan dan
menjamin mutu hidup kita sebagai orang kristiani.
•
Sakramen adalah tanda dan sarana
persatuan manusia dengan Allah.
•
Sakramen berasal dari kata ‘mysterion’
(Yunani), yang dijabarkan dengan kata
‘mysterium’ dan ‘sacramentum’ (Latin). Sacramentum
dipakai untuk menjelaskan
tanda
yang kelihatan dari kenyataan keselamatan yang tak kelihatan yang disebut
sebagai
‘mysterium‘.
•
Kitab Suci menyampaikan dasar pengertian
sakramen sebagai
•
misteri/
‘mysterium‘ kasih Allah, yang diterjemahkan sebagai “rahasia yang
•
tersembunyi dari abad ke abad… tetapi yang
sekarang dinyatakan kepada orangorang
•
kudus-Nya”
(Kol 1:26, Rom 16:25).
•
Rahasia/
‘misteri’ keselamatan ini tak
lain
dan tak bukan adalah Kristus (Kol 2:2; 4:3; Ef 3:3) yang hadir di tengah-tengah
kita
(Kol 1:27).
•
Singkat kata, Sakramen yaitu hal-hal
yang berkaitan dengan yang kudus atau
yang
ilahi. Sakramen juga berarti tanda keselamatan Allah yang diberikan kepada
Manusia
”Untuk mengkuduskan manusia, membangun Tubuh Kristus dan
akhirnya
mempersembahkan ibadat kepada Allah”(SC 59).
Seluruhnya ada 7 (tujuh) sakramen, yakni :
1. Sakramen permandian atau babtis
2. Sakramen penguatan atau krisma
3. Sakramen mahakudus atau ekaristi
4. Sakramen tobat atau rekonsiliasi
5. Sakramen pengurapan orang sakit
6. Sakramen perkawinan
7. Sakramen imamat.
1. Sakramen permandian atau babtis
2. Sakramen penguatan atau krisma
3. Sakramen mahakudus atau ekaristi
4. Sakramen tobat atau rekonsiliasi
5. Sakramen pengurapan orang sakit
6. Sakramen perkawinan
7. Sakramen imamat.
Pembagian Sakramen-Sakramen Gereja
Sakramen-Sakramen dibagi menjadi: Sakramen inisiasi Kristen; Sakramen
Pembaptisan, Penguatan, dan Ekaristi Kudus. Sakramen-Sakramen Penyembuhan;
Tobat dan Pengurapan Orang Sakit dan Sakramen-Sakramen pelayanan
pesersekutuan dan perutusan yaitu Sakramen Penahbisan dan Perkawinan (lihat
Kompendium KGK 250 - KGK 1210-1211)
Sakramen-Sakramen inisiasi Kristen; Inisisasi atau bergabung menjadi orang
Kristen dilaksanakan melalui Sakramen-Sakramen yang memberikan dasar hidup
kristen. Orang beriman, yang dilahirkan kembali menjadi manusia baru dalam
Sakramen Pembaptisan, dikuatkan dengan Sakramen Penguatan dan diberi makanan
dengan Sakramen Ekaristi (lihat Kompendium KGK 251).
Sakramen-Sakramen Penyembuhan; Kristus Sang Penyembuh jiwa dan badan kita,
menetapkan sakramen ini karena kehidupan baru yang Dia berikan kepada kita
dalam Sakramen-Sakramen inisiasi Kristiani dapat melemah, bahkan hilang karena
dosa. Karena itu, Kristus menghendaki agar Gereja melanjutkan karya penyembuhan
dan penyelamatan-Nya melalui Sakramen ini; Tobat dan Pengurapan Orang Sakit
(lihat kompendium KGK 295 – KGK 1420-1421. 1426).
Sakramen-Sakramen pelayanan pesersekutuan dan perutusan; Dua Sakramen,
Sakramen Penahbisan dan Perkawinan memberikan rahmat khusus untuk perutusan
tertentu dalam Gereja untuk melayani dan membangun umat Allah. Sakramen-
Sakramen ini memberikan sumbangan dengan cara yang khusus pada persekutuan
gerejawi dan penyelamatan orang-orang lain. (lihat Kompendium KGK 321, KGK
Apa itu Sakramentali ?
Sakramentali (Lat: sacramentalia = semacam sakramen)
adalah benda-benda suci (seperti rosario, medali, patung, skapulir, air suci,
dsbnya) atau tindakan-tindakan (seperti berkat seorang pastor atau uskup) yang
mendatangkan rahmat dan kemurahan Tuhan bagi kita melalui doa-doa Gereja.
Benda-benda suci menjadi sakramentali setelah seorang pastor atau uskup
memberkatinya. Salah satu sakramentali yang harus kita gunakan setiap kali kita
hendak masuk atau keluar gereja adalah air suci. Air suci tersebut
berguna untuk mengingatkan kita akan Pembaptisan kita dan sebagai senjata yang ampuh melawan kejahatan. Jika kita menggunakan atau mengenakan sakramentali dengan maksud yang baik, kita bisa memperoleh banyak keuntungan, misalnya bertambahnya persekutuan kita dengan Tuhan, pengampunan dosa-dosa ringan, perlindungan dari roh-roh jahat, pembatalan hukuman sementara karena dosa, dan banyak lagi berkat jasmani maupun rohani! Sungguh, suatu rahmat yang luar biasa dari Tuhan! Namun demikian, kita harus berhati-hati untuk tidak mempergunakan sakramentali sebagai jimat keberuntungan. Itu adalah dosa dan takhayul. Sakramentali harus digunakan dengan iman, kasih dan pengertian penuh bahwa semua berkat serta rahmat hanya datang dari Tuhan saja. Mari kita menggunakan sakramentali dengan benar karena sakramentali dapat membantu kita hidup kudus, yang merupakan tujuan hidup kita yang sebenarnya! “
berguna untuk mengingatkan kita akan Pembaptisan kita dan sebagai senjata yang ampuh melawan kejahatan. Jika kita menggunakan atau mengenakan sakramentali dengan maksud yang baik, kita bisa memperoleh banyak keuntungan, misalnya bertambahnya persekutuan kita dengan Tuhan, pengampunan dosa-dosa ringan, perlindungan dari roh-roh jahat, pembatalan hukuman sementara karena dosa, dan banyak lagi berkat jasmani maupun rohani! Sungguh, suatu rahmat yang luar biasa dari Tuhan! Namun demikian, kita harus berhati-hati untuk tidak mempergunakan sakramentali sebagai jimat keberuntungan. Itu adalah dosa dan takhayul. Sakramentali harus digunakan dengan iman, kasih dan pengertian penuh bahwa semua berkat serta rahmat hanya datang dari Tuhan saja. Mari kita menggunakan sakramentali dengan benar karena sakramentali dapat membantu kita hidup kudus, yang merupakan tujuan hidup kita yang sebenarnya! “
ibadat/upacara/ pemberkatan) yang mirip dengan sakramen-sakramen yang disebut
sakramentali. Berkat tanda-tanda suci ini berbagai buah rohani ditandai dan diperoleh
melalui doa-doa permohonan dengan perantaraan Gereja.
Aneka ragam sakramentali:
- Pemberkatan, yakni pemberkatan orang, benda/barang rohani, tempat, makanan,
dsb. Contoh: pemberkatan ibu hamil atau anak, alat-alat pertanian, mesin pabrik,
alat transportasi, rumah, patung, rosario, makanan, dsb. Pemberkatan atas orang
atau benda/barang tersebut adalah pujian kepada Allah dan doa untuk memohon
anugerah-anugerah-Nya.
- Pemberkatan dalam arti tahbisan rendah, yakni pentahbisan orang dan benda.
Contoh pentahbisan/pemberkatan lektor, akolit, dan katekis; pemberkatan benda
atau tempat untuk keperluan liturgi, misalnya pemberkatan gereja/kapel, altar,
minyak suci, lonceng, dan sebagainya.
sakramentali. Berkat tanda-tanda suci ini berbagai buah rohani ditandai dan diperoleh
melalui doa-doa permohonan dengan perantaraan Gereja.
Aneka ragam sakramentali:
- Pemberkatan, yakni pemberkatan orang, benda/barang rohani, tempat, makanan,
dsb. Contoh: pemberkatan ibu hamil atau anak, alat-alat pertanian, mesin pabrik,
alat transportasi, rumah, patung, rosario, makanan, dsb. Pemberkatan atas orang
atau benda/barang tersebut adalah pujian kepada Allah dan doa untuk memohon
anugerah-anugerah-Nya.
- Pemberkatan dalam arti tahbisan rendah, yakni pentahbisan orang dan benda.
Contoh pentahbisan/pemberkatan lektor, akolit, dan katekis; pemberkatan benda
atau tempat untuk keperluan liturgi, misalnya pemberkatan gereja/kapel, altar,
minyak suci, lonceng, dan sebagainya.
Devosi
(Latin: devotio = penghormatan) adalah bentuk-bentuk penghormatan/
kebaktian khusus orang atau umat beriman kepada rahasia kehidupan Yesus yang
tertentu, misalnya kesengsaraan-Nya, Hati-Nya yang Mahakudus, Sakramen
Mahakudus, dan sebagainya. Atau devosi kepada orang-orang kudus, misalnya
devosi kepada Bunda Maria dengan novena 3 x salam Maria, berdoa rosario,
berziarah ke gua Maria pada bulan Mei dan Oktober.
126 Buku Guru Kelas XI SMA/SMK
- Segala macam bentuk devosi ini bersifat sukarela (tidak mengikat/tidak wajib)
dan harus bertujuan untuk semakin menguatkan iman kita kepada Allah dalam
diri Yesus Kristus.
kebaktian khusus orang atau umat beriman kepada rahasia kehidupan Yesus yang
tertentu, misalnya kesengsaraan-Nya, Hati-Nya yang Mahakudus, Sakramen
Mahakudus, dan sebagainya. Atau devosi kepada orang-orang kudus, misalnya
devosi kepada Bunda Maria dengan novena 3 x salam Maria, berdoa rosario,
berziarah ke gua Maria pada bulan Mei dan Oktober.
126 Buku Guru Kelas XI SMA/SMK
- Segala macam bentuk devosi ini bersifat sukarela (tidak mengikat/tidak wajib)
dan harus bertujuan untuk semakin menguatkan iman kita kepada Allah dalam
diri Yesus Kristus.
Komentar
Posting Komentar